Selasa, 07 Desember 2010








Pupuk Stombol, Solusi Baru Meningkatkan Pertanian Siantar Simalungun
Memang selama ini kaum petani tak pernah luput dari himpitan yang dirasakan sejak dulu hingga sekarang. Baik tentang pupuk yang langka dan mahal, juga bibit tanaman tidak bagus,  sampai pada harga jual hasil panen, kerap anjlok. Dilema ini sungguh dirasakan petani dan sulit pula lepas dari jeratan yang sudah menggurita. Banyak pihak diduga sengaja mengambil keuntungan sepihak tanpa memperdulikan nasib kaum petani. Khusus tentang pupuk, kaum petani selalu kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi. Kalaupun ada, tapi harganya cukup mahal. Sehingga petani hanya bisa menjerit, tak tau lagi bagaimana mengatasi keadaan yang tampaknya sudah terorganisir secara rapi.

Untung saja salah seorang tokoh pertanian Marposniroha Siburian yang pernah aktif di Dinas Penyuluhan Pertanian Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Simalungun menemukan sousi baru mengatasi keluhan petani. Baru-baru ini pria berambut gondrong dengan penampilan layaknya petani ini menciptakan pupuk yang disebut dengan Stombol. Kenapa pria yang dikenal kerap bereksperimen tentang pertanian ini memberi nama Pupuk Stombol, karena pupuk yang satu ini memiliki keunikan tersendiri. Banyak bahan baku pabrik dengan bahan baku alami digabungkan menyatu dalam pupuk Stombol. Sehingga, walaupun tekstur tanah tidak bagus, ditambah lagi iklim yang ekstrim terjadi saat ini tidak begitu berpengaruh menghambat pertumbuhan tanaman jika menggunakan pupuk Stombol. Pupuk ini bisa pula merangsang pertumbuhan binatang kecil untuk menyuburkan tanaman dari dalam tanah.

Di rumahnya yang berada di Jalan Seribudolok sebelum Mapolsek Siantar Marihat perbatasan Kota Siantar ke Simalungun, saban hari dia meracik pupuk Stombol terkadang disaksikan Kabid Produksi Pertanian Pemkab Simalungun Ir Rissan Panjaitan. Pemandangan di rumah yang cukup asri ini, tampaklah beragam bibit tanaman berjejer rapi diletakkan dihalaman depan, halaman samping dan halaman dibelakang rumahnya.

Sudah banyak kaum petani di Siantar Simalungun mengaku gembira setelah menggunakan bibit hasil karyanya terutama pupuk Stombol hasil temuannya. Baik petani lahan sawah maupun ladang daratan. Kini rasa lega sudah dinikmati, karena hasil pertanian mereka makin meningkat hingga dua kali lipat. Jika bertamu ke kediaman Marposniroha Siburian kita pun bisa melihat bagaimana antusias warga kaum petani datang silih berganti membeli pupuk Stombol. Ada juga sebagiannya yang datang berkonsultasi bagaimana cara membuat kesuburan tanaman dengan hasil panen yang memuaskan.  Ada juga petani ladang daratan yang bercocok tanam coklat, sawit dan tanaman palawija lainnya tak mau ketinggalan menggunakan pupuk Stombol ini. Harganya pun sengaja dijual cukup murah agar bisa dijangkau petani ekonomi lemah.

“Saya selalu konsisten membantu petani lepas dari jeratan sulitnya mendapatkan pupuk. Selama ini, pupuk selalu langka, mahal pula lagi. Yang sialnya hasil pertanian mereka pun tak bisa diharapkan menopang ekonomi menghidupi keluarga. Selalu kenyataan pahit yang mereka rasakan. Untuk itulah saya berupaya dan bekerja keras mengatasi keadaan itu. Mudah-mudahan pupuk Stombol yang saya racik ini jadi solusi mengatasi keterpurukan para petani. Saya juga menjualnya cukup murah demi menolong petani ekonomi lemah di daerah kita ini. Walaupun saya tidak aktif bekerja di Pemkab Simalungun, tetapi komitmen Saya membantu masyarakat tetap kulakukan,” tutur Siburian saat ditemui di rumahnya Kamis pekan lalu.

Beberapa petani lahan sawah padi yang berada di kawasan Desa Panjaitan Kelurahan Naga Huta Siantar Marihat, warga Kecamatan Panombean Panei dan Kecamatan Panei pun mengaku gembira setelah menggunakan pupuk Stombol dilahan mereka. Mereka mengaku sudah dua kali musim tanam, menggunakan pupuk Stombol. Hasil panen pun sangat memuaskan. Selama ini mereka kesulitan mendapat pupuk bersubsidi jenis butiran dan cairan. Tapi dengan menggunakan pupuk Stombol, petani tak perlu lagi membeli berbagai jenis pupuk butiran dan cairan lainnya. Cukup menggunakan pupuk Stombol, semuanya bisa diatasi. Salah satu keunggulan pupuk ini mengandung zat kapur yang bisa meredam zat asam terkandung dalam tanah. Apalagi, usia tanah pertanian di Siantar Simalungun memang rata-rata sudah ratusan tahun dikelola petani. Maka sangat wajar pulalah zat asam tanah sangat tinggi. Implikasi ini menyebabkan hasil panen petani makin merosot.

Beberapa warga yang menggunakan pupuk Stombol Binari Hutasoit dan Junus Siburian warga Nagahuta dan R Silitonga warga Panombean Panei kini merasa gembira karena pertumbuhan padi dengan menggunakan pupuk Stombol semakin subur dan tidak terserang hama tanaman. Diakui bahwa hasil panen yang selama ini mereka peroleh,  hanya mendapat 20 hingga 22 kaleng per rante. Sekarang sudah meningkat jadi 30 kaleng per rante. “Mudah-mudahanlah perubahan ini bisa bertahan seterusnya supaya menambah penghasilan kami. Selama ini kami sangat tersiksa dengan pupuk yang sulit didapatkan serta rumitnya merawat tanaman padi. Sekarang, kami cukup hanya menaburkan pupuk Stombol tanpa pake pupuk lainnya, sudah meningkatkan hasil panen,” ungkap kedua mereka saat belanja pupuk di kediaman Marposniroha Siburian.

Menurut penelitian dari Dinas Pertanian Simalungun Rissan Panjaitan bahwasanya kandungan zat kapur yang ada dalam pupuk Stombol, memang bagus untuk menetralisir kandungan zat asam dalam tanah. Selain hasil panen makin meningkat, rasa beras makin enak. Gambaran pertanian diutarakan Rissan Panjaitan sesuai latar belakang profesi dan disiplin ilmu yang dimilikinya di Pemkab Simalungun bahwasanya selama ini petani menanam bibit padi Chiherang. Hampir semua petani di Siantar Simalungun menggunakan bibit yang satu ini. Tetapi ada tingkat kesulitan dengan bibit Chiherang. Bila tekstur tanah sudah tidak normal ditambah lagi iklim yang cenderung ekstrim, membuat pertumbuhan padi Chiherang mengalami kendala. “Bibit Chiherang sangat peka dengan tekstur tanah yang sudah tidak bagus. Iklim didaerah kita inipun setiap harinya selalu berubah-ubah. Keadaan ini bisa membuat hasil panen tak bagus. Mudah mudahan dengan menggunakan pupuk Stombol temuan dari Pak Siburian, bisa mengatasi keluhan petani,” ungkapnya.

Sementara, menurut Marposniroha Siburian, bahwasanya racikan pupuk Stombol temuannya ini beberapanya mengandung NPK, unsur mikro (ZA, Mg) ditambah bahan pupuk organik hasil racikannya yang mengandung unsur mikro dan makro serta kandungan zat kapur pilihan. “Sebenarnya masih ada lagi kandungan bahan lainnya yang saya satukan dengan pupuk Stombol ini. Bahan itu salah satu bahan keunggulan pupuk Stombol. Mudah-mudahanlah semua petani tak mengeluh lagi dengan hadirnya pupuk Stombol,” ungkap Marposniroha sembari mempersilahkan The Local News menikmati segelas kopi dengan goreng pisang yang sudah disajikan anak gadisnya dalam suasana kesederhanaan. (ren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar